Saturday, October 16, 2010

Cahaya Bulan

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita lalui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yg lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan2 di lembah kasih
Lembah mandala wangi
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan2 yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika ku dakap kau, dakaplah lebih mesra lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata ku dengar degup jantungku
Kita begitu berbeza dalam semua kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusuk aku dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah ku tahu dimana jawaban itu
Bagai letusan berapi bangunkan ku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati
.
.
.